Jumat, 25 Juli 2008

Skandal Mosley, Bukti Pers Dikekang

entry-content'>


LONDON - Surat kabar News of the World rupanya menilai keputusan Pengadilan Tinggi London yang meloloskan tuntutan Max Mosley sebagai tindakan membunuh kebesasan pers. Hal itu diungkapkan sang editor Colin Myler.

Sebelumnya, surat kabar Inggris itu memang harus membayar 60.000 poundsterling kepada Mosley setelah hari ini Kamis (24/7/2008), hakim Pengadilan Tinggi London. Surat kabar ibukota itu dianggap telah mengganggu privasi Mosley.

Mosley memang telah menjadi sorotan publik setelah News of the World mempublikasikan adegan seksual bos FIA itu. Yang membuat geram Mosley, News of the World juga mengklaim Mosley menggunakan ritual Nazi. Hal itulah yang membuat Mosley mengajukan gugatan ke pengadilan London.

"The News of the World yakin hasrat pembaca untuk mendapat informasi akan terdzolimi oleh keputusan pengadilan itu," ujar Myler setelah meninggalkan ruangan sidang.

"Ini bukan masalah kekayaan dan ketenaran, ini masalah kekuatan dan pengaruh diktator. Mereka mempunyai uang dan berusaha mengekang pers," tambah Myler.

Dalam kesempatan itu, Myler juga masih sangat yakin apa yang dilakukan surat kabarnya tidak melanggar ketentuan yang berlaku di Inggris Raya.

Jika Myler dengan lantang mengungkapkan kekecewaannya, lain halnya dengan hakim ketua Mr Justice Eady. Menurutnya, dalam kasus Mosley tidak ditemukan adanya unsure Nazi sedikitpun.

Tidak ada komentar: